Berkisah

Teruntuk teman-temanku yang tidak lolos SBMptn … Keterangan : Untuk siapapun yang membaca ini, dilarang Baper. Ini cerita cuman cerita. Bukan berarti aku belum move On. That’s BIG No banget . Justru aku pengen sharing ke semuanya, karena doa-doa itu terkabul tidak bim salabim, tapi ada proses. Selamat membaca :* Setiap orang pantas berharap atas hal yang sudah ia lakukan. Setiap hari pergi ke tempat les, paginya pemantapan di sekolah,siangnya tambahan extra di tempat les, malamnya les ,dan Sabtu minggunya di pakai untuk Try Out. Karena hal tersebut, sangatlah wajar bila semua orang berharap untuk lolos SBMPTN. SBMPTN tidaklah mudah seperti membalikkan tangan. Kadang seberapa besar usaha yang sudah dilakukan, memang terkadang akhirnya tidak sesuai. Dulu,aku pernah merasakan itu semua. Seluruh waktuku aku berikan untuk SBMPTN. Apalagi saat SNMPTN aku tidak diterima. Rasa ingin membuktikan pada orang di sekitar semakin besar. Di tambah orang-orang sudah tahu, keinginanku adal

“ Mengakhiri cita-cita terpendam Tebal,Capslock, mengandung kekesalan, kemarahan, kebencian, kecewa yang terdapat pada judul di atas.Sebenanrya bukan hal itu yang ingin aku sampaikan pada kalian semua. Ini tulisan di buat untuk menginspirasi (semoga) kalian semua yang mungkin cita-citanya harus berubah, atau masih kurang bersyukur dengan jurusan yang di jalani sampai saaat ini. Sejak SD dahulu, ada sebuah cita-cita yang sampai sekarang harus terbasmi lagi oleh kemampuan aku yang cuman segitu tok. Cita-citaku tersebut adalah Dokter dan ilmuwan Biologi. Menurutku menjadi seorang dokter memanglah keren. Mengobati orang sakit, menghipotesa penyakit seseorang, memegang jarum suntik dan alat operasi, memakai jas putih yang selalu di kenakan di badan, dan pastinya seorang dokter itu pintar. Jaman SD, aku selalu berpikir bahwa menjadi dokter itu mudah. Apalagi di jaman SD, kemampuan akademik ku terlampau baik. Menjadi seorang Ilmuwan Biologi, menurutku tidak kalah kerennya dari D