Perihal Tentang Mengiklaskan serta Melepaskan
sumber : Google :v
Problematika anak jaman sekarang adalah tentang mencintai dan di cintai. Mencintai itu bersifat bebas. Mencintai seseorang, mencintai Rabb-Nya, mencintai barang kesayangannya, mencintai binatang peliharannya dan lain-lain. Namun, untuk hari ini, saya akan memberikan sebuah cerita tentang mencintai , mengiklashkan dan melepaskan.
Kamu pernah mencintai seseorang dengan sangat dalam hingga menembus relungnya fajar. Kamu pernah memberikan segala waktu,usaha, materi kepada seseorang yang mungkin sebenarnya kau dan dia belum tentu berjodoh. Cinta-- bisa membuat seseorang menjadi lupa akan dunia, akhirat, dan buta. Pernahkah kau mendengar Cinta itu buta ? ya, aku akui, memang jelas nyatanya. Karena cinta kamu akan lupa duniamu sendiri. Dia--yang senyatanya tak mencintaimu sungguh, kamu akan tetap memilih untuk bersamanya. Dia--yang nyatanya mengekangmu, kamu akan tetap memilih untuk bersamanya, Itu semua karena efek Cinta.
Ketika kau membolehkan siapa saja masuk ke hatimu, berarti kamu telah siap akan ada saatnya di mana kamu harus benar-benar mengiklaskan dan melepaskan bila mereka pergi. Cinta kepada manusia bersifat semu. Hanya cinta-Nya lah yang bersifat abadi, dan tak akan menyakitimu segores bahkan sedalam pisau menusuk jantungmu.
Ketika mereka datang kepada hati kita. Disitulah kita akan menerima hati mereka juga. Selama kita bersama dengannya, maka lembaran-lembaran cerita indah pun akan terlahir bersama dengan dalamnya cintamu. Semakin dalam cintamu, maka peluang untuk sakit hati pun semakin besar. Sesuatu yang terlalu di pegang erat, akan rusak bukan ? begitu dengan cinta. Ketika kamu memegang kokoh dan kuat sebuah cinta dari seseorang, maka cinta itu akan retak kemudian pecah. Maka, janganlah kau terlalu menyangi dia. Dia--yang belum tentu mencintaimu balik.
Ketika kau dikhianati oleh sebuah cinta yang berduri, disitulah kamu, harus belajar meiklashkan sesuatu. Serta berusaha melepaskan sesuatu yang memang hendaknya harus di lepas. Buat apa kau berusaha untuk mempertahankan perihal yang memang tidak harus dipertahakan. Lepaskanlah dia. Dia yang memutuskan untuk melepaskanmu. Dia yang iklash untuk melepaskanmu, mengapa kamu tetap berharap padanya ? Memang hakikatnya melepaskan sesuatu--yang kita sudah sedalam dalamnya menaruh hati padanya, bukanlah perkara mudah. Manusia di ciptakan untuk saling menyayangi. Namun, bila nyatanya dia yang melepaskan kita, apakah perihal sayang tetap harus dipertimbangkan .
Kau yang sudah dilepaskannya, kau yang sudah di tolak hatinya, kau yang sudah dibuang olehnya, kau yang sudah dilupakan olehnya, bersyukurlah kalian. Sesungguhnya kalianlah mutiara yang semestinya. Orang-orang baik seperti kalian memanglah pantas untuk ditinggali oleh orang-orang yang tidak baik. Allah SWT tidak pernah menjodohkan umat sholeh/sholehahnya kepada seorang pecundang/pengecut, Lihatlah betapa baiknya Allah SWT pada hambanya.
Ketika hatimu memang di khianati oleh sebuah pedang cinta yang berduri, ingatlah Cinta Rabb-Mu. Cinta dialah yang paling abadi diantara cinta cinta lainnya. Berdoalah kepada-Nya, untuk selalu menguatkan hati mu. Hatimu yang rapuh itu. Allah tidak pernah tidur,wahai kawanku :) Dia selalu bersama hamba-hambanya yang bertawakal padanya. Jangan jadikan putus cintamu sebagai liang menuju Neraka Jahannmu. Putus cinta, jadikanlah pedang Iman, yang membawamu pada sesuatu yang baik. Sesuatu yang baik, untuk yang baik pula.
Oleh karena itu, lepaskan sesuatu yang tak baik itu. Iklaskanlah mereka, yang telah membuang sebuah mutiara dari Allah SWT untuknya. Ketika seseorang itu membuang sesuatu yang baik--Pemberian dari Allah SWT, namun mereka menyia-nyiakannya, maka hanyalah sebuah sisa dari orang orang yang tidak baik, hanya layak padanya.
So, untuk ladies or Gentleman diluar sana, yang telah di sia-siakan oleh seseorang yang lebih memilih sisa-sisa diluar sana, bersabarlah wahai kawanku ! Sabar adalah kunci kesuksesan. Semoga dengan segala doa, usaha, kita diberi yang lebih oleh Allah SWT. Aamiin. Keep Spirit !!
--Shafira Rahmania, Bandung 14 November 2016--
Ditulis saat hujan menembus kenangan yang tak tampak
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBagaimana kamu menangani perasaan mencintai yang tidak dibalas dan bagaimana menciptakan kekuatan dari pengalaman tersebut?
ReplyDeleteRegard Telkom University