Apa aku salah ?
Lagi lagi aku kalah ki..
Aku udah berjanji untuk ga pernah nulis lagi di tempat ini.
Tapi kayaknya gabisa..
Setiap aku marah dan kecewa, sepertinya tempat ini teman ceritaku sesungguhnya.
Jujur aku ga pernah untuk ga sekecewa ini sama orang.
Dan rasanya aku gabisa mengungkapkan apa yang aku maksud ki..
Apa mungkin ini perasaan kamu waktu kita saling salah paham dan salah arah ?
Aku rasa bahwa dari banyaknya hal yang menyakiti, kenapa kali ini begitu sakit ya ki ? Lukanya cuman segores tapi dalamnya menembus sebelenggu asaku ki.
Aku bener bener marah...
tapi sayangnya marahku kali ini bener bener merubah perasaanku ki..
Jujur aku takut.. takut karena perasaan ini berubah..
Aku takut kalau ternyata cepat berubah perasaan ini karena mungkin sebenernya dari awal aku hanya memaksakan hal yang seharusnya ga aku paksakan ya ki ? Yang mungkin sebenarnya aku masih di kamu (?)
Aku cuman menjelaskan hak sebagai mestinya yang sudah Agama katakan.
Tapi responnya, seperti aku yang memaksakan haknya.
Padahal, aku hanya sedang menjalankan tugasku sebagai istri.
Apa aku salah ki ?
Harus seperti apa aku ki ?
Ki aku gabisa. Ini terlalu menyakitkan buatku. Harga aku sebagai istri rasanya seperti tercabik, luka tapi tak nampak dan remuk di dalam tanpa terlihat. Mungkin ia merasa tersinggung. Tapi jujur, aku lebih tersinggung. Hal yang ia lakukan benar-benar merusak harga diriku dan marwah diriku sebagai istri..
Bagaimana bisa, lelaki yang kuanggap paham agama, nyatanya ia tidak paham sampai sini ?
Comments
Post a Comment