Posts

Showing posts from 2020

Tahun 2020 (2)

Tahun 2020, awal Merupakan sebuah awal dalam memulai kehidupan (-bagi orang lain) Merupakan sebuah awal untuk menata sesuatu yang rusak (-aku) Aku tahu, kediamanku di kota Purwokerto ini kian berkurang. Banyak hal yang harus aku siapkan. Yaitu, kehilangan. 24/7 hidupku tentang kehilangan, yang berujung mengiklaskan. =========================================================================== Yogyakarta , menjadi kota awal untukku dalam menata sesuatu yang rusak Sebulan lamanya, aku melihar romantisme dari kota ini Yogyakarta yang selalu meninggalkan kenangan manis di dalamnya Yogyakarta yang selalu meninggalkan cerita indah di dalamnya Tepatnya Malioboro menjadi saksi bahwa aku kian pulih dari luka yang lama Tepatnya Gunung Kidul menjadi saksi bahwa aku mencoba untuk bangkit dari sesak yang menyesakkan. Purwokerto, menjadi kota pertengahan untukku dalam mempersiapkan perpisahan Teman-teman yang kian menghilang dalam beberapa bulan terakhir Namun teman-teman yang kian bermunculan dalam b

Tahun 2020 (1)

Hai 2020 ku ! -Berbicara tentang tahun ini, bener-bener banyak hal yang ga bisa diungkapkan- Banyak sukanya, banyak dukanya juga Banyak mengiklaskan, banyak tergantikan oleh yang baru Banyak melupakan, banyak mengingat Banyak terjatuh, banyak bangkitnya Banyak suara yang terdengar, banyak suara yang hanya lirih saja Banyak yang hilang, banyak yang baru Banyak yang lari, banyak yang menghampiri Hingga Banyak berharap namun lupa, bahwa semua harapan akan menjadi usang pada akhirnya. Hai 2020 ku, Semesta 2019 pernah berbicara pada malamku,kala itu.  Iklaskan sesuatu yang memang bukan ditakdirkan untukku. Kelak_suatu saat kamu akan dipertemukan dengan takdir yang akan hanya untukmu. Karena takdir tidak akan pernah salah memilih dengan pemilik aslinya. Desember 2019, aku menangis tersedu-sedu. Nyatanya apa yang aku genggam, harus terlepas begitu saja. Sekuat apapun aku berusaha untuk menggenggam Nyatanya hal itu memang tidak di takdirkan untukku. Aku kehilangan banyak hal. Yang membuatku te

Setengah Desember 2020

2020 Untuk diriku sendiri. Diri yang selalu memaksa bahwa kamu harus kuat. Melawan segala bentuk luka di masa lalu. Luka yang tak pernah padam, bahkan akan selalu membara. Luka yang akan selalu tumbuh, hingga kamu menjadi perempuan seutuhnya. Untuk diriku yang tersayang. Semoga kelak, kamu akan mendapatkan ruang untuk hati yang lelah. Hati yang selalu berharap kepada hati manusia. Hati yang selalu menjadi penyembuh bagi luka seseorang. Hati yang selalu menjadi laskar cahaya kehidupan seseorang. Untuk diriku yang tersayang. Aku mengerti banyak sekali kehilangan yang sudah kamu alami. Kehilangan yang memaksamu untuk melepaskan segala rasa yang pernah kau harap. Kehilangan yang memaksamu untuk mengerti, bahwa tak selamanya yang indah akan menjadi bunga. Untuk diriku yang tersayang. Aku tau harimu berat. Banyak kekosongan yang kamu lalui. Banyak hati yang tidak kamu pahami. Banyak sedih yang tidak kamu tangisi. Kamu memaksa dirimu untuk mengerti bahwa nyatanya Ada sedih tanpa air mata Ada

Perpisahan (2)

Ku bertanya kepada salah satu bintang pada malam itu. Akankah ada seseorang yang benar menjadi pelindung kelak (?) Namun... langit pada hari itu tidak memberikanku sebuah jawaban. =========================================================================== Aku pernah percaya kepada sebuah takdir dan keajaiban. Mereka akan bertemu dan mencipatkan sebuah kisah yang baru. Aku pernah mencintai orang dengan segenggam harapan dan asa  Aku pernah menyayangi orang dengan menggadaikan seluruh perasaan  Namun, pada akhirnya kecewalah yang menemuiku.. Bicara tentang cinta, kamu akan mengerti betapa ia akan pudar dalam suatu masa. Cinta yang kau genggam erat, nyatanya suatu saat ia akan membuatmu jatuh dalam luka yang dalam. Bahkan ketika kamu tidak bisa menggenggam cinta yang erat, kamu akan dihadapkan pilihan. Melepaskan atau dilepaskan... Hal itu sungguh membuatku menjadi jiwa yang berujung pada jurang (To Be continued...)

Perpisahan (1)

Mengenang sebuah perpisahan tidak selamanya menjadi sebuah anugerah. Kadang ada beberapa hal yang harus kita pahami dari sebuah kata "perpisahan" Memang semua hal tidak harus dikenang. Namun perpisahan sendiri memiliki makna dalam, bagi pengampunya. Aku mengerti bahwa di dunia ini tidak ada hal yang benar-benar abadi. Hanya sebuah rasa dan ucap kata, yang menjadi penghubung antar perpisahan. Aku mengerti bahwa pada akhirnya, kita semua mengalami perpisahan. Aku pernah merasakan jatuh dan bangun dalam mencintai. Aku pernah merasakan jatuh dan bangun dalam berteman. Aku pernah merasakan bahwa jatuh dan bangun pada sebuah perpisahan, adalah luka. Namun harus kusadari, hidup akan terus berlanjut. Angin yang berhembus... Cahaya yang menyinari... Awan yang menutupi... Dan air yang menghidupi... Semua akan memilih pada waktunya masing-masing. Ada rasa sakit, trauma, sekaligus rindu dalam memeluk luka. Namun kutepiskan seluruhnya kepada Langit dan isinya. Aku menyadari bahwa perpisah

Dear : Aisyah Islah Fawziyah

Image
draft :  22 September 2020 1 bulan sebelum sahabatku berulang tahun Aisyah Islah Fawziyah Dear Aisyah Islah  Rasa-rasanya masih tidak menyangka. 3 Tahun bahkan kurang, saya memiliki teman yang super memaafkan kelakuan dan habbit saya yang begitu ngawur. Seseorang yang rupanya cantik sesuai dengan namanya Aisyah, menjadi salah satu human favoriteku di Unsoed, Purwokerto ini. Walau nyatanya kami selalu berantem dan adu bacot, dan akan berbaikan pada akhirnya.  Berawal dari sebuah pertemanan yang random, mengajak jalan pagi ternyata merupakan pintu pertama dari pertemanan kami semua. Aisyah, adel, aku, listi julia, dan nimas bertemu. Kami semua masih glow down hahaha. Akan kuceritakan bagaimana kami semua berteman. 1 Bulan yang lumayan panjang, untuk aku tinggal di Kos bersama Aisyah. Aku menumpang sangat lama, dan sangat tidak punya malu saat itu wkkw, KOS MD menjadi saksi cerita kisah konyol kami semua. Kisah yang kalau di inget rasanya ingin di ulang, tapi tidak dengan kisah horror di